Jumat, 05 Juni 2015

Makalah Keterampilan Dasar Kebidanan 1 Kebutuhan Nutrisi



MAKALAH KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN 1
KEBUTUHAN NUTRISI

 

Disusun oleh kelompok 2 :

                                     1. Deska Tia Ayu Saputri (14150009)
                                     2.   Isa Nurmaya         (14150010)
                                     3. Khusnul Habidiyah         (14150011)
                                     4. Vivi Damayanti (14150012)
                                     5. Meifah Dewi Rahmawatik   (14150013)
                                     6. Ria Susila (14150014)
                                     7. Ulita Emalia         (14150015)
                                     8. Khusnul Habidiyah (14150016)


Kelas A.11.1
Program Studi D3 Kebidanan

FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2014/2015









KATA PENGANTAR

           Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tema Penerapan Prinsip Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi sebagai salah satu tugas mata kuliah KDK I (Keterampilan Dasar Klinik) pada semester I DIII Kebidanan Universitas Respati Yogyakarta.
          Penyelesaian Makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1.         Ibu Almira Gitta Novika , S,SiT, M.kes selaku Dosen Pengajar mata kuliah                             (Keterampilan Dasar Kebidanan 1)
2.     Rekan – rekan mahasiswa yang turut membantu dalam penyusunan Makalah ini.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,sehingga saran pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan penyusunan makalah berikutnya.
Semoga Makalah ini dapat memberikan pengetahuan kepada kita semua serta memberikan manfaat dan berguna di masa yang akan datang .


Yogyakarta  ,   September 2014


                                                                                           Penyusun









DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan...............................................................................................1
1.1.    Latar Belakang..............................................................................................1
1.1.    Tujuan...........................................................................................................1

Bab II Pembahasan..............................................................................................2
2.1.  Pengertian Nutrisi...........................................................................................2
2.2.  Zat Gizi...........................................................................................................2
2.3   Zat Gizi dalam makanan.................................................................................4
2.4.  Saluran Pencernaan.........................................................................................7
2.5   Organ Asesoris................................................................................................8
   2.6.Faktor yang mempengaruhi pemenuham nutrisi......................................... 11
  2.7  Masalah yang timbul dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi.........................15

Bab III Penutup.................................................................................................. 16
A.   Kesimpulan.................................................................................................... 16
B.   Saran.............................................................................................................. 16
Daftar Pustaka....................................................................................................... 17












BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.  Latar belakang
         Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecah).
          Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal, faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu yang menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
          Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali sehari selama puluhan tahun akan menjadi racun yang menyebabkan penyakit dikemudian hari
         Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi ada sistem yang berperan di dalamnya yaitu sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris, saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usu halus bagian distal. Sedangkan organ asesoris terdiri dari hati, kantong empedu dan pankreas.
         Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh kita. Sehingga bisa menyebabkan penyakit / terkena gizi buruk oleh karena itu kita harus memperbanyak nutrisi.

1.2. Tujuan penulisan 
Tujuan umum
Untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah KDPK (Konsep Dasar Praktik Klinik)
Tujuan Khusus 
1. Untuk mengetahui definisi nutrisi
2. Untuk mengetahui anatomi fisiologi pencernaan
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan nutrisi
4. Untuk mengetahui masalah yang timbul dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
5. Untuk mengetahui prosedur tindakan pemenuhan kebutuhan nutris









BAB 2
PEMBAHASAN


2.1.  Pengertian Nutrisi
          Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000).
Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi.
         Sedangkan menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energy.

2.2. Zat Gizi
         Makanan yang dikonsumsi oleh manusia mengandung berbagai unsur. Unsur tersebut ada yang bermanfaat dan ada pula yang tidak membawa manfaat bagi kesehatan manusia. Berbagai zat tersebut dapat berupa enzim, gizi, maupun toksit (racun). Zat gizi merupakan unsur yang terkandung dalam makanan yang memberikan manfaat bagi kesehatan manusia. Masing-masing bahan makanan yang dikonsumsi memiliki kandungan gizi yang berbeda. Zat gizi yang terkandung dalam makanan tersebut berbeda-beda antara makanan yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut dapat berupa jenis zat gizi yang terkandung dalam makanan, maupun jumlah dari masing-masing zat gizi. Satu janis zat gizi tertentu kemungkinan terdapat pada jenis bahan pangan, namun bisa dimungkinkan zat gizi tersebut tidak terdapat pada bahan pangan yang lain.
        Gizi adalah proses menggunakan makanan oleh manusia melalui proses–proses (digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat–zat yang tidak digunakan) untuk proses pertumbuhan perkembangan dan mempertahankan kesehatan. Nama lain dari gizi adalah nutrisi. Gizi/nutrisi mengadung nutrien/zat gizi. Zat gizi adalah zat yang terkandung dalam suatu makanan dan diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, seperti menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses–proses kehidupan. Ilmu Gizi adalah ilmu yang mempelajari zat gizi, menentukan jenis zat gizi, seberapa banyak terdapat dalam bahan makanan tertentu atau berbagai bahan makanan, bagaimana utilisasi tubuh dan seberapa banyak tubuh memerlukannya. (Encyclopedia Americana, 1980)
              Zat gizi dikelompokkan berdasarkan beberapa hal, yaitu berdasarkan fungsi, berdasarkan jumlah yang dibutuhkan tubuh dan berdasarkan sumbernya:
1.      Berdasarkan Fungsi
Setiap zat gizi memiliki fungsi yang spesifik. Masing-masing zat gizi tidak dapat berdiri sendiri dalam membangun tubuh dan menjalankan proses metabolisme. Namun zat gizi tersebut memiliki berbagai fungsi yang berbeda.

a.       Zat Gizi Sebagai Sumber Energi
          Sebagai sumber energi zat gizi bermanfaat untuk menggerakkan tubuh dan proses metabolisme di dalam tubuh. Zat gizi yang tergolong kepada zat yang berfungsi memberikan energi adalah karbohidrat, lemak dan protein. Bahan pangan yang berfungsi sebagai sumber energi antara lain : nasi, jagung, talas merupakan sumber karbohidrat; margarine dan mentega merupakan sumber lemak; ikan, daging, telur dan sebagainya merupakan sumber protein.
Ketiga zat gizi ini memberikan sumbangan energi bagi tubuh. Zat-zat gizi tersebut merupakan penghasil energi yang dapat dimanfaatkan untuk gerak dan aktifitas fisik serta aktifitas metabolisme di dalam tubuh. Namun penyumbang energi terbesar dari ketiga unsur zat gizi tersebut adalah lemak.

b.      Zat Gizi Untuk Pertumbuhan dan Mempertahankan Jaringan Tubuh
Zat gizi ini memiliki fungsi sebagai pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh manusia. Jika kekurangan mengkonsumsi zat gizi ini maka pertumbuhan dan perkembangan manusia akan terhambat. Selain itu zat gizi ini juga berfungsi untuk menggantikan sel-sel tubuh yang rusak dan mempertahankan fungsi organ tubuh. Zat gizi yang termasuk dalam kelompok ini adalah protein, lemak, mineral dan vitamin. Namun zat gizi yang memiliki sumber dominan dalam proses pertumbuhan adalah protein.
c.      Zat Gizi Sebagai Pengatur/ Regulasi Proses di Dalam Tubuh
Proses metabolisme di dalam tubuh perlu pengaturan agar terjadi keseimbangan. Untuk itu diperlukan sejumlah zat gizi untuk mengatur berlangsungnya metabolisme di dalam tubuh. Tubuh perlu keseimbangan, untuk itu proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh perlu di atur dengan baik. Zat gizi yang berfungsi untuk mengatur proses metabolisme di dalam tubuh adalah mineral, vitamin air dan protein. Namun yang memiliki fungsi utama sebagia zat pengatur adalah mineral dan vitamin.

2.      Berdasarkan Jumlah    
Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh zat gizi terbagai atas dua, yaitu:

      a. Zat Gizi Makro
Zat gizi Makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan gram. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi makro adalah karbohidrat, lemak dan protein.

      b. Zat Gizi Mikro
Zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil atau sedikit tapi ada dalam makanan. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi mikro adalah mineral dan vitamin. Zat gizi mikro menggunakan satuan mg untuk sebagian besar mineral dan vitamin.

3. Berdasarkan Sumber
Berdasarkan sumbernya zat gizi terbagi dua, yaitu nabati dan hewani. Zat gizi hewani adalah zat gizi yang berasal dari hewan, sedangkan zat gizi yang berasal tumbuhan disebut nabati. Sebagai contoh adalah protein. Makanan yang kaya akan protein nabati misalnya tempe, tahu, kacang tanah, kacang kedelai, dan buah kelapa. Sedangkan sumber protein hewani antara lain  adalah telur, daging, dan susu.

2.3.  Zat Gizi dalam makanan
Zat gizi adalahzat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Nutrient terdiri dari beberapa , diantarannya :

1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen. Karbohidrat dibagi atas :
Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul glukosa.
Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Kebutuhan karbohidrat  60-75% dari kebutuhan energi total.

2. Protein
       Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi, domba, kalkun, dan hati. Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong (misalnya buncis, kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus. Fungsi protein :
Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses             pengausan yang normal.
Protein menghasilkan jaringan baru.
Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam               tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
Protein sebagai sumber energi.
        Kebutuhan protein  10-15%  atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total.

3. Lemak
        Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak
Fungsi lemak :
Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan memberikan 9                   kal/gr.
Ikut serta membangun jaringan tubuh.
Perlindungan.
Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul               rasa lapar kembali segera setelah makan.
 Kebutuhan lemak   10-25% dari kebutuhan energi total.

4. Vitamin
       Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).

        Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan penting:
a)      Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan hati.

b)      Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan energi. Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan sel darah merah. Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.

c)       Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran. Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan kesehatan lainnya.

d)     Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada sejumlah anak, kebutuhan vitamin  ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”). Sayangnya, banyak produk susu olahan yang digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan yogurt  kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau menjadikan tulang cacat.

5. Mineral dan Air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. Tiga fungsi mineral :
Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh Na,           Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
Bahan dasar enzim dan protein.
Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari mineral.
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. 
Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum

2.4. Saluran Pencernaan
        Saluran pencernaan adalah sistem organ dalam tubuh manusia yang menerima makanan, mencernanya menjadi energy  dan Nutrien , serta mengeluarkan sisa proses tersebut  melalui Dubur. Saluran pencernaan antara satu manusia dengan manusia yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Secara sepesifik, saluran pencernaan berfungsi  untuk mengambil makanan, memecahnya menjadi molekul nutrisi yang lebih kecil, menyerap nutrisi tersebut menuju pembuluh darah, kemudian membersihkan tubuh dari sisa pencernaan.

          a. Organ yang termasuk dalam saluran pencernaan adalah : 
Mulut, Faring, Esofagus, Lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh  melalui  Anus.
Mulut : suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada manusia. Bagian didalam           mulut adalah gigi (dens) lidah (lingua) adalah kumpulan otot yang dapat membantu pencernaan           makanan dengan mengunyah dan menelan.
Faring : bagian tubuh yang terletak di antara rongga mulut dan pembuluh tenggorokan.
Esofagus : saluran pencernaan antara tekak (pharink) dan lambung (gaster).
Lambung : bagian saluran makanan yang berbentuk seperti kantong dan berfungsi sebagai                   tempat penampungan, pelarutan, dan pengenceran makanan.
Usus : alat pencernaan makanan di dalam perut manusia dan menyerap zat – zat makanan ke               dalam tubuh.

          b.  Fungsi Saluran Pencernaan 
     Fungsi utama saluran pencernaan adalah memindahkan zat nutrien (zat yang sudah dicerna), air dan garam yang berasal dari zat makanan untuk didistribusikan ke sel-sel melalui sistem sirkulasi. Zat makanan merupakan sumber energi bagi tubuh seperti ATP yang dibutuhkan sel-sel yang melaksanakan tugasnya.
    Agar makanan dapat dicerna optimal dalam saluran pencernaan, maka saluran pencernaan harus mempunyai persediaan air, elektrolit dan zat makanan.

  
2.5. Organ Asesoris 
      Organ asesoris (pencernaan tambahan) ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut , kantung empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi secret  yang berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan. Gigi , Lidah, Kantung Empedu, beberapa kelenjar pencernaan  seperti Kelenjar Ludah, Hati  dan Pankreas.

a.      Gigi (dentis)
Fungsi : Berperan dalam proses mastikasi (pengunyahan).
Bagian-bagian gigi adalah sebagai berikut:
Mahkota Gigi : dilapisi oleh email dan di dalamnya terdapat dentin (tulang gigi).
Tulang Gigi : terletak di bawah lapisan email.
Rongga gigi : berada di bagian dalam gigi. Di dalamnya terdapat pembuluh darah, jaringan ikat,         dan jaringan saraf.

b.      Lidah (Lingua)
Lidah berfungsi untuk membantu mengunyah makanan yakni dalam hal membolak-balikkan makanan dalam rongga mulut, membantu dalam menelan makanan, sebagai indera pengecap, dan membantu dalam berbicara. Pada permukaan lidah terdapat badan sel saraf perasa (papila). ada tiga bentuk papila, yaitu:
Papila fungiformis : papila berbentuk tonjolan seperti kepala jamur, terdapat pada bagian depan           dan sisi lidah.
Papila filiformis : papila yang berbentuk seperti benang halus, terdapat pada bagian depan lidah.
Papila serkumvalata : papila yang terdapat pada pangkal lidah.

c.       Kelenjar Ludah / Kelenjar Saliva
Kelenjar ludah menghasilkan saliva. Saliva mengandung enzim ptyalin atau amylase  dan ion natrium, klorida, bikarbonat, dan kalium. Fungsi saliva adalah  :      
Melarutkan  makanan secara kimia,
Melembabkan dan melumasi makanan
Mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan maltose
Zat buangan
Zat antibakteri dan antibody

Kelenjar ludah terdiri atas tiga pasang sebagai berikut:
1. Kelenjar sublingual adalah kelenjar saliva yang paling kecil, terletak di bawah lidah bagian                 depan
2. Kelenjar submandibular  terletak di belakang kelenjar sublingual dan lebih dalam.
3. Kelenjar parotid adalah kelenjar saliva paling besar dan terletak di bagian atas mulut depan telinga.

d.      Hepar (hati)
Hati merupakan kelenjar terbesar dan terpenting dalam tubuh. Hati terdiri atas dua lobus. Setiap lobus memiliki saluran untuk mengangkut cairan empedu, yakni duktus hepatikus. Secara umum, hati mempunyai fungsi:
Memproduksi cairan empedu
Memetabolisme protein, lemak dan karbohidrat
Penyimpanan mineral dan vitamin larut lemak.
Pusat detoksifikasi zat yang beracun di dalam tubuh.
Penyimpanan darah
Memproduksi panas

e.   Kandung Empedu Dan Saluran Empedu
       Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, yang selanjutnya bergabung membentuk duktus hepatikus umum. Saluran ini kemudian bergabung dengan sebuah saluran yang berasal dari kandung empedu (duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu umum. Duktus pankreatikus bergabung dengan saluran empedu umum dan masuk ke dalam duodenum. Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati. Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga kandung empeduberkontraksi. Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.
         fungsi penting kantung empedu : Membantu pencernaan dan penyerapan lemak, Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh terutama hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:
Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak           untuk membantu proses penyerapan
Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu menggerakkan                   isinya
Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel darah           merah yang dihancurkan
Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh. Berbagai           protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.

        Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan kembali ke dalam empedu. Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik. Seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari. Dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar (kolon). Di dalam kolon, bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang bersama tinja.

f.        Pankreas
      Pankreas merupakan kelenjar yang besifat endokrin dan eksokrin. Bersifat endokrin karena menghasilkan hormone insulin dan hormone glukogen yang dimasukkan ke darah. Bersifat eksokrin karena menghasilkan enzim pencernaan.
Hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah
Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah
Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah
Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan                     glukagon).

2.6.  Faktor yang mempengaruhi pemenuhan nutrisi 

1. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan.

2. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat mempengaruhi gizi seseorang . 

3. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat mempengaruhi status gizi.

4. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.

5. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit, oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya di bandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.

6. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat hal ini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.

7. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan dengan wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9 kkal/kgBB/jam.

8. Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.

9. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau karena  efek samping obat.

10. Faktor Psikologis serti stress dan ketegangan
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik yang kuat bagi banyak orang (mis. Susu menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbulkan kekuatan).

11. Alkohol dan Obat
Penggunaan alcohol dan obat yang berlebihan memberi kontribusi pada defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelajakan untuk alcohol daripada makanan. Alcohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ gastrointestinal. Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zat gizi esensial. Obat-obatan juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi di dalam intestine.

2.7. Masalah yang timbul dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekeurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner, Kanker, Anoreksia Nervosa.

1. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis :
Berat badan 10-20% dibawah normal
Tinggi badan dibawah ideal
Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
Adanya penurunan albumin serum
Adanya penurunan transferin
Kemungkinan penyebab:
Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit infeksi               atau kanker
Disfagia karena adanya kelainan persarafan
Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa
Nafsu makan menurun

2. Kelebihan nutrisi 
       Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebihan.
Tanda klinis :
Berat badan lebih dari 10% berat ideal
Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)
Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton
Kemungkinan penyebab :
Perubahan pola makan
Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman

3. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.

4. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa, konjungtiva dan lain- lain.

5. Diabetes mellitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.

6. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.

7. Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, penyakit jantung koroner sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas dan lain-lain.

8. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh pengonsumsian lemak secara berlebihan.

2.7. Tindakan penanganan gangguan kebutuhan nutrisi
1. Menstimulasi nafsu makan
Dapat membantu menstimulasi nafsu makan dengan adaptasi lingkungan, konsultasi dengan ahli gizi, ketentuan diet  khusus dan  pilihan makanan, pemberian obat yang menstimulasi nafsu makan, konseling kepada keluarga   

2. Terapi diet dalam manajemen penyakit
Nutrisi yang baik penting bagi kesehatan dan penyakit, tetapi pola asupan diet yang spesifik yang menghasilkan nutrisi yang baik sering kali harus dimodifikasi dengan penyakit khusus. Modifikasi diet penting untuk menyesuaikan dengan kemampuan tubuh untuk metabolisme nutrien tertentu, memeriksa defisiensi nutrisi yang berhubungan dengan penyakit, dengan mengeliminasi makanan yang memperburuk gejala penyakit.

3. Pemberian Nutrisi melalui Oral
Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan yang dilakukan untuk yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri dengan cara membantu memberikan makanan atau nutrisi melalui oral (mulut), bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan membangkitkan selera makan.

4. Pemberian Nutrisi melalui Enteral
Pemberian nutrisi melalui enteral adalah pemberian nutrien melalui saluran gastrointestinal dengan menggunakan selang atau kateter khusus (feeding tube). Pemberian nutrisi enteral diperlukan pada penderita yang memerlukan asupan nutrient.

5. Pemberian Nutrisi melalui Parenteral
Pemberian nutrisi melalui parenteral adalah pemberian nutrien melalui pembuluh darah balik yang biasa berupa vena perifer atau vena sentral. Nutrisi parenteral diperlukan bagi yang menghadapi resiko malnutrisi namun tidak  mampu atau tidak  boleh mendapatkan kecukupan nutrien lewat saluran cerna. Nutrisi parenteral perlu dibedakan dengan pemberian infus yang hanya terdiri atas cairan, elektrolit, dan karbohidrat untuk mepertahankan hidrasi, keseimbangan elektrolit serta memberikansedikit kalori.

6. Pemasangan NGT
Indikasi pemasangan NGT
1. Pasien tidak sadar
2. pasien Karena kesulitan menelan
3. pasien yang keracunan
4. pasien yang muntah darah
5. Pasien Pra atau Post operasi esophagus atau mulut

Tujuan Pemasangan NGT 
1. Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang mengalami kesulitan menelan
2. Mencegah terjadinya atropi esophagus/lambung pada pasien tidak sadar
3. Untuk melakukan kumbang lambung pada pasien keracunan
4. Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah atau pendarahan pada             lambung

Kontraindikasi pemasangan NGT
1. Pada pasien yang memliki tumor di rongga hidung atau esophagus
2. Pasien yang mengalami cidera serebrospinal










BAB 3
PENUTUP

1. KESIMPULAN
        Semua sel tubuh membutuhkan makanan yang cukup, makanan merupakan kebutuhan pokok untuk hidup, dan beberapa zat makanan penting sekali untuk kesehatan. Bila makanan tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan sel tubuh kelancaran kerja fisiologis akan terganggu.
Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organasesoris. Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, kantong empedu, dan pancreas.
Lebih dari 40 jenis zat gizi di dalam makanan, dikelompokkan menjadi 6 kelompok dengan fungsi yang unik dan spesifik yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitaman, mineral, air.

2. SARAN
        Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan. Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari agar tubuh manusia bisa terhindar dari penyakit akibat imune tubuh yang menurun.





DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Brunner & Suddart, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.1. Jakarta: EGC
Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika
Perry, dkk. 2005. Buku saku: Keterampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta: EGC
Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien, Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, AAA, Uliyah, Musriful. 2008. Konsep Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medik
 Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi II. Jakarta: EGC
Saladin, 2003, Anatomy & Physiology: The unity of Form and Function,3rd edition, The McGraw-Hill Companies







 













Tidak ada komentar :

Posting Komentar